Rabu, 29 Mei 2013

Biografi Ir Soekarno

Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat.

Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.

Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.

Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.

Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.

Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Fakta Terbaru Tentang Bumi

Fakta Terbaru Tentang Bumi
Bagi kita yang hidup di atas bumi, mungkin Anda beranggapan kita sudah sangat memahami hal ihwal kehidupan di planet ini, tapi, belum tentu, ada sejumlah fakta yang mungkin belum Anda ketahui. Mungkin sekilas tidak terlintas dalam benak Anda, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui yang dikutip dari Beijing Technology. Coba Anda jawab sejenak, lihat seberapa luas pemahaman Anda tentang masalah ini.

1. Apakah dalam satu hari itu akan selalu 24 jam ?
Pada 10 ribu tahun silam, di bumi hanya 18 jam sehari, dari hari ke hari rotasi bumi semakin lamban, dan dalam satu hari sekarang adalah 24 jam, menurut perhitungan ilmuwan, bahwa kelak di masa yang akan datang, dalam satu hari di bumi akan menjadi 960 jam!

2. Berapa luas permukaan bumi ?
Luas permukaan bumi adalah 510,1 juta km persegi.

3. Berapa luas padang pasir di bumi?
Kurang lebih 1/3 areal bumi merupakan padang pasir, jika manusia tidak membatasi terhadap perilaku individu, maka padang-pasir akan semakin meluas. Gurun Sahara di Afrika Utara adalah padang pasir yang terluas di dunia, adalah 23 kali lipatnya padang pasir di California, AS.

4. Berapa tinggi suhu di bagian dalam bumi ?
Setiap suhu yang berjalan 1 km menuju ke dalam bumi akan meningkat 20 derajat celcius, menurut perhitungan ilmuwan, bahwa di daerah pusat bumi, suhu akan mencapai 3870 derajat Celcius.

5. Apakah sungai itu hidup ?
Sungai sama seperti semua makhluk hidup yang lain yakni memiliki rentang hidup. Mereka akan tumbuh perlahan setelah lahir, maksudnya areal daerah aliran akan meluas, kemudian akan mati seiring dengan meningkatnya usia.

Senin, 27 Mei 2013

Lirik lagu Apa Salahku (D'masiv)

[intro] D A/C# Bm A
G D/F# Em A



D A/C# Bm A
apa salahku kau buat begini
G D/F# Em A
kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang kurasa
D A/C# Bm A
apa memang ini yang kamu inginkan
G D/F# Em A
tak ada sedikitpun niat serius kepadaku

G F#m
katakan yang sebenarnya
Em A
jangan mau tak mau seperti ini


[chorus]
G F#m
akhirnya kini aku mengerti
Em A D D7
apa yang ada di pikiranmu slama ini
G F#m B
kau hanya ingin permainkan perasaanku
Em A
tak ada hati tak ada cinta


D A/C# Bm A
apa memang ini yang kamu inginkan
G D/F# Em A
tak ada sedikitpun niat serius kepadaku


G F#m
katakan yang sebenarnya
Em A
jangan mau tak mau seperti ini


[chorus]
G F#m
akhirnya kini aku mengerti
Em A D D7
apa yang ada di pikiranmu slama ini
G F#m B
kau hanya ingin permainkan perasaanku
Em A
tak ada hati tak ada cinta

[solo] G F#m Em F#m-G A


[chorus]
G F#m
akhirnya kini aku mengerti
Em A D D7
apa yang ada di pikiranmu slama ini
G F#m B
kau hanya ingin permainkan perasaanku
Em A
tak ada hati tak ada cinta

G F#m
akhirnya kini aku mengerti
Em A D D7
apa yang ada di pikiranmu slama ini
G F#m B
kau hanya ingin permainkan perasaanku
Em A
tak ada hati tak ada cinta
D
apa salahku


MEROKOK DAPAT MEMBAHAYAKAN KESEHATAN

Hari ini gw merangkum tentang Rokok ini dia

     Membahas tentang rokok adalah bahasan dari dulu sampai sekarang yang belum bisa dihentikan secara cepat karna produksi rokok dan pengguna rokok semakin banyak ., umumnya pengguna rokok itu adalah orang tua sekarang pengguna rokok sudah merambat kepada Simasa depan bangsa yaitu anak anak remaja bangsa . Menurut survai saya anak anak remaja kebanyakan berfikir pendek tentang penggunaan rokok mereka bilang saat mengonsumsi rokok mereka bisa mendapatkan ketenangan menurunkan tingkat emosi dan ada juga yang berfikir kalau tidak merokok tidak GAUL .
     Padahal dibelakang bungkus rokok tersebut sudah ditulis dengan huruf besar kalau "Merokok dapat menyebabkan kangker , serangan jantung ,impoten dan gangguan kehamilan dan janin" pengguna sudah diperingatkan tentang bahaya merokok tapi  entah kenapa mereka maasih menggunakan rokok . Mereka mengabaikan atau menukar kesehatan mereka dengan sebungkus rokok dengan hargaa 8000 -  15000 rupiah untuk mencari kesenangan sementara dan bisa merusak tubuh selamanya
     Mungkin pemimpin kita masih memikirakan cara untuk mengatasi permasalahan rokok ini dengan berbagai cara salahsatunya dengan membuat tempat atau area bebas rokok di tempat - tempat umum. bisa juga membatasi produksi rokok , dalam pembatasan produksi rokok ini bisa dikritik tentang mengetahui indonesia ini banyak benget orang miskin jika produksi rokok diturunkan otomatis pekerja di pabrik tersebut dikurangi (dipecat sebagian) dan kalau memecat butuh yang ada artinya makin banyak orang miskin atau orang yang tidak mampu di negeri ini .
     Perokok pasif adalah orang yang pecandu rokok sedangkan kalau perokok aktif adalah orang yang menghirup asap yang dihembuskan oleh peroko pasif jadi bagi perokok aktif baiknya jauhi orang yang sedang merokok dan peringatkan dia tentang bahayanya merokok . sedangkan untuk perokok pasif jauhilah dari sekarang yang namanya rokok dan sayangi lah dirimu dan kesehatan oarang lain disekitarmu .
     Sekarang rokok mempunya banyak macam yang semakin memikat pemakai rokok untuk memakai rokok walaupun banayak macam tetap saja rokok membahayakan pemakainya . menurut saya dari pada merokok yang menyebabkan penyakit lebih baik kita membelanjakan uang kita untuk keperluan lainnya yang lebih penting atau uangnya ditabung untuk keperluan yang akan datang .
     Zaman sekarang rokok bisa dibilang sudah tren atau tidak asing lagi karna kita bisa jumpai pengguna rokok entah dari sudut kota maupun sudut desa . awal dari merokok itu ada yang iseng coba coba ada juga yang gara gara pergaulan bebas yang meniru temannya , jadi pilah pilih ah mencari teman .
sekian rangkuman saya tentang Rokok .

Nyalin dari tugas Bahasa Indonesia membuat karangan tentang MEROKOK DAPAT MEMBAHAYAKAN KESEHATAN tugas dari Ibu ARBAINAH

Minggu, 26 Mei 2013

Pertanyaan Logika dan Jawabannya

Mana yang lebih berat batu=1kg atau kapas=1kg.... ?Trus mana yang sakit kalo, batu= 1 kg ,atau kapas= 4 kg dilempar kekepala ....?
Answer: batu

Ayam hutan,Ayam kampung,Ayam potong,Ayam goreng.... Trus pertanyaannya.. Ayam apa yang dicari orang-orang?"
Answer: ayam kampus

Bagaimana membagi satu buah kue tart menjadi 8 potong hanya dengan 3 kali memotong?
Answer:Dua kali potong secara horizontal, satu kali potong secara vertikal

Bagaimana membagi 5 buah apel di dalam keranjang secara adil sehingga setiap anak mendapatkan 1 apel dan tersisa 1 apel di dalam keranjang?
Answer:4 anak mendapatkan masing-masing 1 apel, dan anak kelima mendapat 1 keranjang berisi 1 apel

Berapa banyak tanah di dalam sebuah lubang di tanah yang panjangnya 25 m, lebarnya 6 m, dan dalamnya 2 m?
Answer:Tidak ada tanah di dalam LUBANG. Lubang adalah suatu tempat di mana tidak terisi tanah di sana.

Apakah 0,99999… (jumlah 9 tidak terhingga) lebih kecil dari 1?
Answer:Tidak0,99999… = 1. 1/3 = 0,33333… 1/3 x 3 = 1 0,33333… x 3 = 0,99999… Jadi, 0,9999… = 1

Suatu saat, seorang anak merayakan ulang tahunnya. Dua hari kemudian, saudara kembarnya yang lebih tua yang merayakan ulang tahunnya. Bagaimana hal ini mungkin terjadi?
Answer:Saudara kembar anak tersebut, yang lebih tua, lahir di atas kapal pada pagi-pagi sekali pada tanggal 1 Maret. Lalu, kapal tersebut melewati “International Date Line”, dan anak tersebut lahir pada tanggal 28 Februari. Pada tahun kabisat, si anak yang lebih muda akan merayakan ulang tahun dua hari sebelum kakak kembarnya berulang tahun.

kamu memasukkan koin ke dalam botol,lalu kamu menutup botol dengan gabus.Bagaimana cara supaya koin keluar tanpa menarik gabus tersebut atau memecahkan botol tersebut?
Answer : dorong gabus, lalu balikkan botol dan keluarkan koin

Adalah dua kakak beradik yang jumlah umurnya 11 tahun. Yang satu 10 tahun lebih tua dari yang lain. Berapakah umur mereka masing-masing?
Answer :Sang kakak berumur 10 tahun 6 bulan, dan sang adik berumur 6 bulan

Tanpa menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, susunlah 6 angka 9 sehingga mempunyai nilai 100
Answer : 99 + 99/99

Dapatkah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya bernilai lebih besar dari pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya?
Answer :Dapat.Contoh: (-1)/3 > 2/(-3)

Mana yang lebih berat, 50 kg kapuk atau 50 kg baja?
Answer :sama berat

Berapa kali angka 7 muncul di antara bilangan 1 sampai 100?
Answer 20 kali

Mana yang lebih besar, 18 persen dari 81 atau 81 persen dari 18?
Answer : Sama besar Gan...
18 persen dari 81 = (18/100) * 81 = (81/100) * 18 = 81 persen dari 1

Jika diperlukan waktu satu menit untuk merebus satu telur, berapa waktu yang diperlukan untuk merebus sepuluh telur?
Answer : 1 menit,rebus semuanya

orang sakit mengatakan dirinya sedang sakit,tetapi hampir tidak semua orang sehat mengatakan dirinya sehat.jadi orang yang mengatakan dirinya sehat adalah?
Answer : orang yang baru sembuh dari sakit

Bumi itu bundar, jika 1+1 = 0 , 6+6 = 2 , 8+1 = 2 dan 1+5+9 = 1 maka 1+2+6+8+9+10 = ?

Answer : 5,karena ada 5 bulatan

Jika, 5+3+6 = 153040 , 2+6+8 = 121622 , 4+7+8 = 283256 , maka 7+7+7 = ?

Negasi dari pernyataan "tidak ada bilangan prima yang lebih dari 2 yang genap" adalah...

Answer : Beberapa bilangan prima lebih dari 2 adalah genap

Bila Seorang bankir,memiliki anak 3 jhony,sita,karina,dan memiliki istri bernama kirana. jadi siapakah nama bankir itu ?

Answer : bila

Usia seorang ibu 21 tahun lebih tua dari anaknya ,enam tahun kemudian umur si ibu menjadi 5 kali lipat anaknya...

yang dipertanyakan adalah...

DIMANAKAH BAPAKNYA SAAT ITU BERADA...???
Answer : Lagi mau bikin

Aku sering gunting kuku tangan tp hanya sebelah tangan,trus jari2 kiriku lebih lentur daripada jari dtngn kanan #SiapakahAku? #SolveThisGame
Answer: pemain gitar

mataku agak berkantung,badanku tegap, aku ramah kepada tamu,tapi kadang aku galak,
Answer : satpam

Aku sering pake kemeja,rapi, baju rapi, rambut rapi,bicaranya formal,bawa-bawa tas, sering bolak-balik antar perusahaan.
Answer : orang ngelamar kerja

kelihatan pake jaket kulit,kantong celanyanya tebal,adanya di suatu lokasi khusus,anda biasanya tahu kemana harus mencari orang ini.
Answer: ojek, preman

dia biasanya siang/menjelang sore sudah tidak kerja lagi,kadang pekerjaanya di bawa pulang,ada beberapa yang jam-jam tertentu suka ada janji rutin, ia dapet tambahan dari janji itu
Answer guru privat


10 - 1 = 3
9 - 2 = 5
8 - 3 = 3
7 - 4 = 0
6 - 5 = ....
Answer: 0

Sepasang suami istri punya 4 anak perempuan & setiap anak perempuan mempunya 1 orang saudara laki laki, berpa anggota keluarga itu?
Answer: 7(ayah,ibu,4anak perempuan dan 1 laki laki

Apa yang sebenernya kepunyaan kamu, tapi lebih sering dipakai orang lain
Answer: namamu

Seseorang mengenalkan kepadamu, kakak perempuan iparnya suaminya adik perempuan satu satunya ibumu, siapa dia?
Answer :ibumu

1=4 , 2=3 , 3=4 , 5=4 , berapakah 12 dan 15?
Answer : 8 dan 9

Sebelum gunung everset ditemukan, gunung apa yang tertinggi di dunia?
Answer:tetap gunung everest, karena g.everest tetap yang tertinggi walau belum ditemukan

ada seorang pemuda ingin pergi ke RS,di tengah jalan ia bertemu rawa buaya,kalo dia memutar itu akan memakan waktu 3 jam.gimana caranya supaya bisa sampe dalam 1 jam kurang?
Answer: lewat pinggir, kan rawa buayanya ditenha

​​​​
*percakapan 2 ibui dan tukang bakso* ibu1:pertandingan futsal kemarin skornya berpa? Ibu2:harga satu biji bakso berapa?apa jawaban tukang bakso agar pertanyaan kedua ibu terjawab sekaligus
Answer;sribu

Gunakan 3 angka yang sama untuk dapat hasil 6.Boleh menggunakan operasi matematika semuanya (+, -, akar, pangkat, kali, bagi)*note: angka 1-9
Answer:( 1 + 1 + 1 ) ! = 6
2 + 2 + 2 = 6
3 * 3 - 3 = 6
akar kuadrat 4 + akar kuadrat 4 + akar kuadrat 4 = 6
5 + 5 / 5 = 6
6 * 6 / 6 = 6
7 - 7 / 7 = 6
akar kubik 8 + akar kubik 8 + akar kubik 8 = 6
( 9 + 9 ) / akar kuadrat 9 = 6


Ada empat angka sembilan 9, 9, 9, 9
Lakukan pola penghitungan agar menghasilkan nilai 100. Anda bisa mengupayakannya dengan (+),(-),(x),(:)
Asnwer:9/9+99

Bilangan 4 digit ABCD, dikalikan angka terakhirnya menjadi DCBA
ABCD x D = DCBA. Berapa kah ABCD?
Answer:1089 x 9 = 9801

Ada jenis angka 3 digit, jika dibagi 6 atau 7 bersisa 1, jika dibagi 8 atau 11 bersisa 7, berapakah angka yang paling besar jenis angka tersebut.
Answer: 799

Lirik lagu aku percaya kamu (D'masiv)

[intro] C D G
C D Em D
C D G
Em D C



G
 Aku Percaya Kamu
C
 Melebihi Apa Yang Orang Katakan Kepadaku
G
 Aku Percaya Kamu
Em D C
 Tak Perduli Apa Yang Orang Katakan Tentang Kamu


[Chorus]
C G
 Yang Kutahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku
C Em D
 Yang Kutahu Kau Selalu Ada Di Saatku
C G
 Membutuhkanmu Kau Selalu Ada
Em D C
 Disaatku Rapuh


 Aku Percaya Kamu
C
 Hidup Ini Takkan Berarti Tanpa Kau Disisiku
G
 Aku Percaya Kamu... ooo...
Em D C
 Kau Takkan Pernah Berhenti Tuk Selalu Mencintaiku

[chorus2]
C G
 Yang Kutahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku
C Em D
 Yang Kutahu Kau Selalu Ada Di Saatku
C G
 Membutuhkanmu Kau Selalu Ada
Em D C
 Disaatku Rapuh

Bm A D 



[interlude] C G C Em D
C G Em D C


 Woo..Ooo..
 Aaa..Aaa..Ooo…Ooo

C G
 Yang Kutahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku
C Em D
 Yang Kutahu Kau Selalu Ada Di Saatku
C G
 Membutuhkanmu Kau Selalu Ada
Em D C
 Disaatku Rapuh
C G
 Yang Kutahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku
C Em D
 Yang Kutahu Kau Selalu Ada Di Saatku
C G
 Membutuhkanmu Kau Selalu Ada
Em D C
 Disaatku Rapuh
Em D C
 Disaatku Jatuh

OutDoor Games Osis SAMNDUTA

Hari minggu 19 mei kami anggota osis mambantu anggota bantara untuk mengadakan outdoor game yang menempuh jalan yang jauh . terus kami dibagi tugas petama sani jaga pos di jembatan dia kedinginginan gara galau jaga d jembatan terus gerimis dan smapai kehujanan menunggu peserta lewat agar tidak nyemplung ke sungai , terus Alfi menjadi pos bayangan yang mempunyai tugas untuk mencek cek pos inti . terus dalang dalang osis berada dalam satu pos yaitu di sungai yaitu gw Citra Syiah selama jaga pos disungai dari jam 08.00 sampai jam 11 kami main air disungai itu . kejadian disungaii itu pertama gw aja yang nyebur terus disusul uleh Syiah sekitar 15 menit kemudian Citra pun iri tidak lama dia melepas sepatu dan ikut nyebur . disini saya emang sudah siap untuk jaga disungaaii dengan  membawa sendal biar sepatu sekolah saya tidak basah . cerita senang dan suramnyanya tergabung jadi satu .
Menurut gw enaknya saat bisa main air sma Citra dan Syiah , main air berenang menggunakaan ban mobil yang dibuat jadi pelampung . terus nyebrangi sungai dengan taali jalau jatuh ya jatuh ke air . karna gw cwo sendiri di sungai jadi gw ngangkat ade ade cwe yang sedang dapet , siram siraman sma mereka berdua .
Menurut Sani saat jaga pos dijembataan dia sendirian tanpa teman demi menjaga adik-adik  supaya mereka tidak melewati jembatan , awalnya Cuma gerimis sih dia masih kuat lama kelamaan dingin juga , tapi ga papa asyik juga. Tiba-tiba ada juta sms sani dia bilang “enak ujan-ujan gini tidur”, wah sakit hati deh sani, ada kelompok cewe dateng malah nyiram dingin-dingin. Yang asiknya terakhir nyebur kesungai wahhhhh tambah dingin , lucux lagi sani mau lepas celana lapisan dalam dia pake dua celana tapi kelompok anak cewe lewat terus hahaha jadi supan eh sori jadi malu.... pulangx jalan kaki dari komplek mahligai kesekolahan seperti orang ngungsi habis kebanjiran jalan nyeker kedinginan laper  yah begitulah kata sani “ini cerita unda apa cerita fian?” dia cerita gitu sama gw .

Kegiatannya cukup rame karna sungai membludak karna hujan bisa canda - canda tawa main bair bareng sama syiah citra , cape sih tapi semua kalau dijalani dengan ikhlas pasti enak ko .L

Sabtu, 25 Mei 2013

Kenangan waktu Raida

Ini cerita waktu kemah ditanjung Puri tingkat propinsi yaitu Raida Raimuna Daerah acara itu berlangsung selama 5 hari dan itu masih dekat sama Y dan Ida sehari sebelum acara gw dikasih tau Ida kalau ikut Raida
katu itu belum ada kabar dari mana2 .
"wayo Nail sibuk lah"
Ww jawab "Sibuk apa.n coba da"
"Tadi Angga kerumahmu Terus  angga bilang sma nyokap lo , lo ikut kemah raida ,katanya teman kamu sani itu ikut juga lo perintah BAPASYAIFUL Angga bilang "
waktu itu gw sedang tidak ada d rumah dan saat itu pula gw tidak tau apa apa tentang raida
"Ooh iya makasih da" dan sms'n pun berlanjut dengan tema yang lain .
setelah gw pulang ke rumah gw disambut dengan kamar gw yang kaya kapal habis kena bom nuklir sangat brantakan gw merasa ada perampokan yang terjadi d kamar ini .
"Maah kenapa kamar berantakan ?"
ternyata nyokap gw datang smbil membawa tas kemping yang sudah terisi baju baju persiapan Raida nanti .
"nih mamah siapkan baju buat 5 hari" kata nyokap gw ,
buset bnyak banget bawaaannya seperti anak yang mau diusir dari rumah , dari pada nyokap gw ngomel ngomel gw sisihkan baju yang ada dalam tas tersebut tanpa sepengetahuaan nyokap gw .
sorenya gw kerumah Sani untuk menyanyakan apa saja yang dia bawa .
gw alangkah terkejutnya saat Sani bilang dia tidak tau apa apa tentang keikut sertaannya dalam Raida ini .
tanpa berpanjang lebar kami pun langsung capcus k rumahnya angga yang tidak jauh dari rumah sani karna kami bertiga satu komplek .sampai dirumah angga langsung pertanyaan yang keluar pertama adalah
"Gimana ceritanya Besok Ngga ?"
"Besok ada acara Raida terus gw ikut saka Bayangkara gw disitu sebagai ketua dan dari panitia Raida meminta 4 orang untuk tugas jaga pos dan Anak Saka bayangkara itu cuman gw sama Bagus" #Angga
"Ceritanya ini bukan BAPASYAIFUL yang meminta tapi lo ya Ngga minta tolong sama kami" #Sani
"iya gw minta bantuan kalian ini acranya sekalsel lo" #Angga
entah apa yang dipikirkan gw sama sani kami pun menerimanya dengan pikiran yang sama (menjadi kka sunior dari anak pramuka sekalsel walaupun kami tidak hafal dasar darma . cerita berlanjut saat angga berpikir banyak cwe cantik disana dan wajib dapat gebetan dalam 5 hari itu . dan gw sma sani ikut ikutan sampai ketawa ketawa memikirkan yang lain lain lagi sampai sampai sebelum tidur itu senyum.
besoknya sekolah dulu sampai jam 9 kami ber4 minta izin pulang dengan alasan yang kuat kami pun pulang kerumah masing masing terus mengambil keperluan kami yang kami butuhkan selama 5 hari .
sekitar 30menit dari tanjung keTanjunga Puri dan ternyata kami terlambat ternyata panitia yang lain sudah baris dan sudah diberi penjelasan tentang tugas hari ini . dan gw sebagaai ketua dikelompok SakaBayangkara yang menjaga pos di jembataan .
hari pertama kami masih bisa tertawa memikirkan acara yang kami buat dirumah kemarin , ternyata tugas kami cuman KEAMANAN RAIDA yang menjaga pos sekeliling perkemahan .
saat jaga pos gw nyempat nyempatkan keTenda DKR murang pudak karna disana ada R dan Y dan A bercerita tentang merakaa waktu itu cuman masa masa PDKT sekitar 20 min gw dipanggil angga karna angga ngiri ak engga kerja .
sampai senja pun hampir datang semua peserta Raida baris untuk pembukaan , malam peratama disambut dengan purnama semua berjalan lancar kami yang jaga pos di jembatan berdua sama Sani dan mlam itu A dan R minta ijin keluar untuk ketemua KKnya A yang mengantarkan makanan . dan gw izinkan dia .
saat siA ngomong2 sma KKnya dan yang gw tau itu bukan kknya tapi pacarnya gw santai aj sekitar 15 menit ngobrol mereka belanja kewarung seberang dan gw masih ngobrol bersama R dan tak sadar lagi bahwa sudah kelamaan diluar gw panggil A untuk masuk kearea perkemahan dia minta waktu dan cukup lama karna gw tak sadar gw teriakin aj si A dan Dia ngambek engga mau noleh sama gw malam pertama pun terlewati .
siang hari 2 biasa biasa aja cuman duduk dipos .
malamnya ada acara PENSI yaitu PENtas SenI awalnya berjalan biasa biasa aj dan pertunjukan dari Ranting Daerah J (maaf disingkaat) mengadakan ritual ritual gitu dan saat perserta J menampilakan Kuda Lumping yang beberapa saat orang itu memakan beling dan mulai lah kesurupan terjadi . semua pos keamanan bergerak mengelilingi daerah perkemahan , tahun kemarin perkemahan disini ada yang kesurupan terus dia lari kedanau dan sampai sekarang tidak ditemukan . jadi posko di dekat danau diperketat tidak berapa lama ada seorang peserta yang minta izin kepada kami ber6 yang berada dekat danau .
"ka boleh engga aku ke sebrang"
mau ngapain kata kaka pembina kami
"diseberang sana ada orang yang mau ngajak saya brantem"
kami semua menengok kesebrang dan tidak ada seorang pun lewat sana dan kataa pembila kami " jembatannya tidak bisa dilewati" ini dia kata kata yang memastikan dia kesuraupan
"aku bisa ko ka jalan lewat air"
pembina kami menyuruh peserta itu untuk naik kelapangan dan ditolak olah peserta tersebut , dia mau lari kesungai entah sehati atau apa kami semua menangkap peserta itu seperti orang yang yang sedang bermain rakbi gw diajak keliling sma pembina bertemu dengan Febri dan Febri memberikan bahwa dia mempotret poenampaka terbang cuman dikacangin oleh pembina kami , sampainya ditengah lapangan pembina berhenti mendadak .
kata pembina gw "diam nel diam"
"kenapa bang" jawab gw . waktu itu pembina adalah abang pelatih dramben gw dulu yaitu bang Oky.
bang Oky menatap wajah gw dengan sinisnya gw binggung setengah mata . tanpa suara bang oky menyuruh gw mengakat tangan ,
"tarik nafas hembuskan' kata bang Oky semua perintahnya gw ikutin gw Lemes setengah mati gw pikir gw akan kesurupan atau kenapa kenapa . bang Oky masih melanjutkan permintaannya dan gw masih mengikuti  semua perintahnya gw lemesdan gw hampir koma karna gw takut setengah mati karna gw belum bernah kesurupan dan gw belum pernah liat orang halus sebelumnya makin lama gw serasa mau mati ternyata bang oky dorong kepala gw ternyata dia nyuruh narik nafas untuk mencium bau DUPA waktu itu gw pilek jadi gw engga cium bau itu #hampir ja mati ditempat# malam itu ditutup dengan tangis canda tawa yang mengerikan .
diang hari 3 gw merasa sakit yang gw tau kalau panas badan gw harus bikin badan gw keringatann leher gw , gw perban dengan kain terus pas ke tenda DKR murung pudak gw lait ada tempat tidur Y dan gw pinjam untuk tidur siang didalam situ sekitar 25min gw tidur dan gw terbangun karna gw merasa kepanasan (dan badan gw sembuh )
malamnyada acara lagi yaitu penerangan hati gw pikir semua mahluk halus akan berpindah tempat sebentar karna ada acara islam kaya gini .
ternyata jauh dari yang gw pikirkan suara jeritan tawa tangis dan lain lain lebih nyaring dari sebelumnya dan diminta oleh pembina kami untuk tetap dipos karna BUPATI belum datang , lucunya dini teman gw yang jaga portal masuk mobil disuruh untuk nanyain keperluaan kepada mobil yang asing asing ternyata waktu itu dia nanyain mobilnya BUPATI dan dai tidak sadar dia ngomong sma wakil bupati setelah BUPATInya membuka Jendela belakang mobil dan keluarlah wajah bupati dan dia baru sadar kalau mobil ini mempunyai no kepolisaian yang berwarna merah .
hari 4 gw beli baju sma si Y dan gw waktu itu diterkatir Y #Makasih kami panitia berkumpul di pos utama terus canda tawa bareng dan gw bikin candaan kepada teman yang lain dah  F korbannya (anak SMEA anak SakaBayangkara) dia bernyanyi2 menggunakan heatphone dan gw bilang seperti monyet yang dengerin lagu dia binggung kenpa kami makin ketawa kencang pas gw mandang sekeliling gw tidak sengaja mandang wajahnya dan gw liat dai mandangin gw haha lucu
malam keempat ini ternyata beda ceriat dari sebelumnya  malam jam 10,n kami patroli dengan menggunakkan senter yang sangat terang dan saat menyenter kesebrang danau kami diteriakan orang sekitar.
"wooooy matiin bego silau"
kami makin penasan dan makin kami senterin ternyata datang pembina pembina kami dan disini ada abang udin pelatih paskibra gw dulu bang udin keamanan jugaa dia nanya sambil teriak .
"ngapain kalian disana"
      "terserah kami , masalah buat lo"
"aku batakun baik baik2 mun kd penting ba jauh dari perkemahan"
      "waninya mausir sin mun wani"
"hadang" kta bang udin dan sambl menyebrang jembatan( jembatan dari kayu dan sangat tua) orang orang itu lari dan kami petugas keamanan dan pembina kemanan lari menyebrangi jembatan jembatan bergoyang dengan kencangnya gw piki jembatan ini akan roboh ternyata engga pengganggu itu kabur dan kami mengejarnya Saking cepetnya lari kami pengganggu itu meninggalkan satu buat sepeda motor dan satu buat parang waktu itu di pos sungai terjadi pengejaran dan pengganggu lari ke pos gerbang depan dengan sepeda motor teman gw yang berdiri di tengah jalan mau memberhentikan  mereka hampir mati ketabrak ( itu sih bego di Eko dia cari mati mungkin) Eko teman gw waktu paskibraka tabalong 2012 dulu teman si eko jaga dipos itu lompat ke rerumputan yang tinnggi untuk berlindung dan dia pikir dia etidak mau mati . tidak berapa lama kepala penggangggu itu datang kepermehan untuk maaf atas kejadian tadi saking banayaknya yang lari dijembataan semua peserta Raida berkumpul dan melihat kejadian itu tidak beberapa lama dua truk brimob beserta brimob2nya dtang kisah berlanjut di tenda utama gw tidur disitu kedinginan awalnyaa ternyata sampai besok pagi gw bangun gara2 teriakan pemimpin upaca ( ternyata Raida sudah sampai penutupan ) gw bangun dan gw sudah dalam posisi  diselimuti gw pertam engga tau siapa yang menyelimuti selimut itu gw lipat dan gw jemur dan gw baru tau yang menyelimuti gww itu si F dia suka sma gw (temannya bilang)
semua panitia ngumpul dan kami dimarahin oleh pembina kami sambil dijemur
Bla bla bla omongan kaka pembinaa terus ada pertanyaan "apa masalahmu selama raida" dan dijawab teman gw "Kurang Kompak ka" dan kka pembina mengulurkan tangan untuk kompak terus ada yang bilang kebersamaannya kurang kaka pembina menyuruh kami baris satu bersab dan membuka aqua satu untuk diminum semua, terus ada yang bilang aman ka "apanya aman aman kemarin yang jembatan mau tebalik tuh dibilang aman kah" kata pembina kami . dan semua ditutup dengan cape saat membongkar pos utama dan 2 pos besar .

Maaf Nama - Nama disingkat karna belum terikat kontrak sma yang punya nama .

Rabu, 22 Mei 2013

Peraturan baris Berbaris

Yang ak tau tentang PBB ini dia baca dan pahami .

MATERI PERATURAN BARIS BERBARIS Dikutip dari SK PANGAB 611/X/1985
Tretanggal 08 Oktober 1985


BAB I
KETENTUAN UMUM


Pasal 1
PENGERTIAN
Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.
Pasal 3
KETENTUAN KHUSUS

1. Para pimpinan wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya, serta senantiasa menegakkan peraturan tersebut.
2. Para pembantu pimpinan (kader) wajib paham isinya, mau mengerjakannya, dan mampu melatihnya.
3. Semua warga Angkatan Bersenjata baik Perwira, Bintara atau Tamtama wajib melaksanakan secara tertib (tepat) serta dilarang mengubah, menambah atau mengurangi apa yang tertera dalam peraturan baris-berbaris ini.
Pasal 4
KEWAJIBAN PELATIH

1. Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan peraturan ini sangat tergantung kepada mutu serta kesanggupan seorang pelatih. Pelatih yang melaksanakannya hanya karena tugas tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.
2. Hasil yang baik akan dapat diperoleh dengan memperhatikan pokok-pokok
sebagai berikut:
a. Rasa kasih sayang
Seorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didik.
b. Persiapan
Persiapan yang baik adalah jaminan berhasilnya latihan yang dikehendaki,
oleh karena itu pelatih harus mengadakan persiapan terlebih dahulu
mengenai apa yang akan dilatih, pembagian waktu, alat-alat, tempat dan
sebagainya.
c. Mengenal tingkatan anak didik
Tiap tingkatan kemampuan seseorang/kelas membutuhkan metode melatih tersendiri, oleh karena sebelum seorang pelatih memilih sesuau metode, ia terlebih dahulu menilainya.
d. Tidak sombong
Keahlian dan kepandaian bukanlah hal-hal yang patut dipamerkan, melainkan wajib diamalkan yang berarti dibimbingkan, dituntunkan, sehingga dapat dimiliki oleh anak didik.
e. Adil
Selalu dapat memelihara adanya keseimbangan dalam segala hal dengan cara memberikan pujian atau teguran pada tempatnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
f. Teliti
Teliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan ketentuan-ketentuan sesuai dengan semestinya, sebaliknya tidak puas dengan pelaksanaan yang setengah-setengah.
g. Sederhana
Untuk tidak mempesulit anak didik perlu diusahakan kalimat maupun kata-kata yang mudah dimengerti. Pelatih bertindak seperlunya sesuai dengan apa yang dituntutnya.

3. Perhatian khusus bahwa dengan latihan (drill) dimaksud untuk mencapai kebiasaan atau kepahaman bertindak bukan untuk mengetahui saja. Oleh karenanya hendaklah selalu diperhatikan jangan terlalu bercerita, melainkan teladan, mencoba, mengoreksi, mengulangi sehingga paham mengerjakannya.
catatan:
a. Guna mencegah terganggunya/rusaknya suasana pada saat-saatbanyak memberikan aba-aba dan untuk membiasakan suara yang diperlukan dalam memberikan aba-aba, maka para komandan/pemimpin pasukan agar diberi latihan teratur (tiap hari).
b. Khusus dalam melatih sikap sempurna, pelatih agar memberikan
perhatian/mengawasi ketentuan mengenai pandangan mata.
c. Banyak melatih barisan dalam bentuk saf maju jalan untuk membiasakan pada waktu defile dan parade.
Pasal 5
ABA-ABA

1. Pengertian

Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba

Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
a. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
contoh:
1. Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK
2. Untuk istirahat – Bubar = JALAN
3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan
pasukan: Pleton II – Siap = GERAK
4. Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi
5. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi
contoh:
a. Kepada kepala sekolah – Hormat = GERAK
b. Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK

b. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT

c. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
1. GERAK
2. JALAN
3. MULAI

GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang
menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
contoh:
1. Jalan di tempat = GERAK
2. Siap = GERAK
3. Hormat kanan = GERAK
4. Hormat = GERAK

JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
contoh:
1. Haluan kanan/kiri = JALAN
2. Dua langkah ke depan = JALAN
3. Tiga langkah ke kiri = JALAN
4. Satu langkah ke belakang = JALAN
catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba
pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU
contoh:
1. Maju = JALAN
2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN

MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut.
contoh:
1. Hitung = MULAI
2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI

3. Cara menulis aba-aba
a. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil, atau semuanya huruf besar.
b. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atau semuanya huruf besar.
c. Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
d. Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.
e. Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garis penyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.

4. Cara memberi aba-aba
a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri dalam keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.
b. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba tidak menhadap pasukan.
contoh :
Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK. Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara/Danup menghadap ke arah Pembina upacara/Irup sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh pembina upacara/Irup maka dalam sikap “sedang member hormat” Pemimpin upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.
c. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin upacara/Danup tidak menghadap pasukan.
d. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.
e. Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.
f. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
g. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan
dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
h. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama
dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut
besar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan
cara yang di”hentakkan”.
i. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuai
besar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi
pasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-
aba pelaksanaan.
j. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintah
“ulangi”
Contoh :
Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina upacara – Hormat =GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti: MAJU,
IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUS
Pasal 6
CARA MELATIH BERHIMPUN

1. Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan anggota bawahannya secara bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba: Berhimpun = MULAI
2. Pelaksanaan:
a. Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba-aba.
b. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari, selanjutnya lari menuju ke depan pelatih/komandan.pemimpin, di mana ia berada dengan jarak 3 langkah.
c. Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambil sikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.
d. Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balik
kanan selanjutnya menuju tempat masing-masing.
e. Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, serta kembali, tidak menyampaikan penghormatan.
3. Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang si depan komandan/pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah (lihat gambar).
O
OOO
OOOO
OOOO
O+O
O

3 Langkah

Catatan: Bentuknya mengikat, hanya jumlah saf tidak mengikat
Pasal 7
CARA MELATIH BERKUMPUL
1. Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru.
2. Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr. Hartono sebagai
penjuru (bila penjuru bernama Hartono).
3. Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yang
memberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: “Siap
Hartono sebagai penjuru”.
4. Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat komandan /pelatih/ pemimpin yang memberi perintah.
5. Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju
tempat komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, langsung pundak
kiri senjata.
6. Pada waktu aba-aba peringatan “Bersaf/Berbanjar Kumpul” maka anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.
7. Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru memberi isyarat “LURUSKAN”, anggota secara berturut-turut meluruskan diri.
8. Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju di
samping kiri/belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
9. Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai berikut: Meluruskan lengan ke samping dengan tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat dengan perkataan “LURUS”. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata di pundak kiri dan ditegakkan serentak.
10. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai berikut: Meluruskan
lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas dan mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan “LURUS”, pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.
11. Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya kemudian
dengan serentak tegak senjata.
Catatan :
Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke depan hanya digunakan dalam bentukberbanjar.
12. Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.
Pasal 8
CARA MELATIH MENINGGALKAN BARISAN

1. Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari barisannya,terlebih dahulu ia memanggil orang itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan bersemangat.
Tata cara keluar barisan:
a. Bila keluar bersaf:
1. Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yang
memanggil.
2. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil.
3. Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa balik kanan
langsung menuju arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3).
b. Bila pasukan berbanjar:
1. Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang
memanggil.
2. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling
belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang
memanggil.
c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota dipanggil
sedang dalam barisan sebagai berikut:
1. Komandan/pelatih/pemimpin memanggil: “Ahmad tampil ke depan”
setelah selesai dipanggil orang yang dipanggil tersebut mengucapkan
kata-kata “Siap Ahmad Tampil ke depan”, kemudian keluar barisan
sesuai dengan tata cara keluar barisan.
2. Kemudian menghormat sesuai PPM, setelahselesai menghormat mengucapkan kata-kata: “Lapor, siap menghadap”. Selanjutnya menunggu perintah.

3. Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut.
Contoh:
“Berikan aba-aba di tempat”. Selanjutnya melaksanakan perintahyangdiberikanolehkomandan/pelatih/pemimpin (memberikan aba-aba di tempat).
4. Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk,kemudian menghadap
±6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dan
mengucapkan kata-kata: “Memberikan aba-aba di tempat telah
dilaksanakan, Laporan selesai”.
5. Setelah mendapat perintah “Kembali ke tempat”, anggota tersebut
mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ke
tempat.
2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisannya, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijin kepada komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan cara mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan).
Contoh:
Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan. komandan/pelatih/pemimpin bertanya: “Ada apa?” Anggota menjawab: “ke belakang” komandan/pelatih/ pemimpin memutuskan: “Baik, lima menit kembali” Anggota yang meninggalkan barisan mengulangi: “Lima menit kembali”
3. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju tempat sesuai keperluannya.
4. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut menghadap ±6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin, menghormat dan laporan sebagai berikut: “Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai”. Setelah ada perintah dari komandan/pelatih/pemimpin “Masuk barisan” maka orang tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan semula.
Pasal 9
CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN

1. Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia disuruh berjalan sesua dengan petunjuk dari pelatih. Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan disesuaikan dengan gaya “Langkah Biasa”.
2. Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan badan.
Pasal 10
TATA CARA PENGHORMATAN

1. Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi hormat apa yang telahtercantum dalam pasal 5 PPM/AB.
2. Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan sebagai berikut:
a. Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa senjata dalam keadaan berhenti/berdiri.
1. Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.
2. Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapat antara samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala.
3. Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk kebagian daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung jari pada gerakan langsung melalui garis lurus ini yaitu dari samping paha kanan ke bagian tertentu tutup kepala.
4. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali bersikap
sempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu dengan
seluruh telapak tangan terbuka.
b. Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri
1. Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu diperintahkan untuk memalingkan kepala secara baik ke kiri dan ke kanan.
2. Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan.
c. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan berjalan. Anggota-anggota pasukan diperhatikan berjalan dari arah kanan ke kiri, atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil member hormat.
d. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata, satu dan
lainnya dalam keadaan berjalan.
1. Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B. Misalnya pasukan
A di sebelah barat sebagai atasan dan pesukan B sebagai bawahan.
2. Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu dan seterusnya berjalan berpapasan dengan jarak sepuluh langkah tiap anggota.
3. Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan anggota pasukan
A memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan.
4. Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan dan
pelatih memerintahkan bergantian pasukan B sebagai atasan.
e. Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaan
berjalan.
1. Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar. Pelatih menjadi
atasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan.
2. Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.
3. Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelum
memberikan penghormatan melakukan gerakan “Langkah
tegap”.
4. Pada aba-aba “Hormat kanan/kiri = GERAK” maka dilakukan gerakan-
gerakan sebagai berikut:
a. Danton/pemimpin pasukan bersama pasukan member penghormatan seperti hormat bertutup kepala tanpa senjata (pasal 5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan kepala dengan batas 45° kepada pelatih.
b. Pelatih membalas penghormatan.
c. Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba “Tegak =
GERAK”. Danton/pemimpin pasukan dan pasukannya memalingkan
kepala kembali serentak dan kedua tangan dilenggangkan dengan
tetap langkah tegap.
d. Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.
BAB II
GERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATA
GERAKAN DASAR

Pasal 11
SIKAP SEMPURNA

Aba-aba: Siap = GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45°, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakang sedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan,bernapas sewajarnya.
Pasal 12
ISTIRAHAT

Aba-aba: Istirahat – di – tempat = GERAK
Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (±30 cm).
2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a. Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapian
istirahat dilakukan atas aba-aba “Parade – Istirahat di tempat = GERAK.
Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit,
tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.
b. Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanat atau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas aba-aba: “Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK”. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/ amanat/sambutan.
Pasal 13
PERIKSA KERAPIHAN

Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI
1. Tanpa senjata:
a. Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat (pasal 12).
b. Pelaksanaan:
1. Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.
2. Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).
3. Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna (pasal 11).
4. Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin pasukan memberi aba-aba = SELESAI.
5. Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat (pasal 12).
2. Bersenjata (khusus ABRI).
Pasal 14
BERKUMPUL

Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf, kecuali keadaan ruang tidak memungkinkan.
1. Berkumpul bersaf. Aba-aba: Bersaf - Kumpul = MULAI.
Pelaksanaan:
a. Sebelum aba-aba peringatan, pelatih/komandan/ pemimpin pasukan menunjuk salah seorang sebagai penjuru.
b. Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan: Siap Ahmad sebagai penjuru (bila nama penjuru Ahmad)
c. Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depan komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah pada jarak ±4 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.
d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota lainnya mengambil sikap
sempurna dan menghadap penuh kepada komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.
e. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju samping kiri penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan “Luruskan”.
f. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggung tangan menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya sampai ke penjuru kanan, mata penjuru melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru mengucapkan “Lurus”. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dan kembali sikap sempurna.
2. Berkumpul berbanjar. Aba-aba: Banjar – Kumpul = MULAI.
Pelaksanaan:
a. Sama dengan pasal 14 sub a s.d. d
b. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke belakang penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan “Luruskan”.
c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanan ke depan, tangan kanan digenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. setelah orang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat barisannya lurus maka ia memberi isyarat dengan mengucapkan “Lurus”. Pada isyarat ini seluruh anggota yang di banjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali sikap sempurna.
Pasal 15
LENCANG KANAN/KIRI

1. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK.
Pelaksanaan:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap menghadap ke depan. Masing- masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang yang ada di sebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya. Jarak ke samping harus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari menyentuh bahu kiri orang yang ada di sebelah kanannya. Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada di sebelah kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.
Catatan:
a. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali
penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan tidak mengangkattangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang satu lengan ditambah dua kepal dan setelah lurusmenurunkan tangan. Setelah masing-masing anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya berdiri di tempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikapsempurna. Pada aba-aba “Tegak = GERAK” semua anggota dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan berdiri dalam sikap sempurna.
b. Pada waktu komandan/pelatih/pemimpin pasukan memberikan aba-aba
lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan/
pelatih/pemimpin yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).

2. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak = GERAK semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna
3. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba: Lencang depan = GERAK
Pelaksanaan:
Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya
meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga maka saf depan mengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak.Anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.
Pasal 16
BERHITUNG

Aba-aba: Hitung = MULAI
Pelaksanaan:
Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba- aba pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh.
Pasal 17
PERUBAHAN ARAH

1. Hadap Kanan/Kiri
Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°.
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna.
2. Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki kiri/kanan
b. Berputar arah 45° ke kanan/kiri
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
3. Balik kanan
Aba-aba: Balik kanan = GERAK
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.
Pasal 18
MEMBUKA ATAU MENUTUP BARISAN

1. Buka barisan
Aba-aba: Buka barisan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satu
langkah ke kanan dan kiri, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
2. Tutup barisan
Aba-aba: Tutup barisan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satu
langkah kembali ke kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
Pasal 19
BUBAR
Aba-aba: Bubar = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.
BAB III
GERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATA
GERAKAN BERJALAN

Pasal 20
PANJANG, TEMPO, DAN MACAM LANGKAH

Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:

No Macam langkah Panjang Tempo
1. Langkah biasa 65 cm 110 tiap menit
2. Langkah tegap 65 cm 110 tiap menit
3. Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit
4. Langkah ke kanan/kiri 40 cm 70 tiap menit
5. Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit
6. Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit
7. Langkah di waktu lari 80 cm 165 tiap menit

Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebut satu langkah, maka panjangnya 70 cm.
Pasal 21
MAJU JALAN

Dari sikap sempurna
Aba-aba: Maju = JALAN
Pelaksanaan:
a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ±20 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri ke belakang 30° ke belakang dengan tangan menggenggam. Pada langkah-langkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus dilenggangkan ke depan 45° dan ke belakang 30°, banjar kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras:
Berbicara
Melihat ke kiri atau kanan Pada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.
Pasal 22
LANGKAH BIASA

1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengan
sewajarnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke depan 45° dan ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
3. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar menggunakan hitungan irama langkah (untuk kendali kesamaan langkah).
Pasal 23
LANGKAH TEGAP

1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Langkah tegap – maju = JALAN
Pelaksanaan:
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus-menerus tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan dengan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas, lenggang lengan 90° ke depan dan 30° ke belakang.

2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Langkah tegap = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjutnya berjalan langkah tegap.

3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan)
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanahditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.
Catatan:
Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkah
tegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
Pasal 24
LANGKAH PERLAHAN

1. Untuk berkabung (mengantar jenazah).
Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALAN
Pelaksanaan:
a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kiri ditarik ke
depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan
ditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri
menapak segera disusul dengan kaki kanan ditari ke depan dan ditahan
sebentar di mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri.
c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan:
A) Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan = JALAN yang diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
B) Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentakkanrata-rata untuk lebih khidmat.

2. Berhenti dari langkah perlahan
Aba-aba: Henti GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
Pasal 25
LANGKAH KE SAMPING

Aba-aba: Langkah ke kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke kanan/kiri sepanjang ±40 cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
Pasal 26
LANGKAH KE BELAKANG

Aba-aba: Langkah ke belakang = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai tempo yang telah ditentukan (pasal 20),menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, hanya boleh dilakukan empat langk
Pasal 27
LANGKAH KE DEPAN

Aba-aba: Langkah ke depan = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangn langkah 60 cm dan tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap (pasal 23) dan dihentakkan terus-menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.
Pasal 28
LANGKAH DI WAKTU LARI

1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Lari Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Lari = JALAN
Pelaksanaan:
Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan aba-aba peringatan (pasal 28 ayat 1). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

3. Kembali ke langkah biasa
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
Catatan:
Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan aba-aba: Henti = GERAK.
Aba=aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah
ditambah 3 langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
Pasal 29
LANGKAH MERDEKA

1. Dari langkah biasa
Aba-aba: Langkah merdeka = JALAN
Pelaksanaan:
Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempo langkah. Atas pertimbangn komandan, anggota dapat diizinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi, dan menghapus keringat).

Catatan:
Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh atau di luar
kota atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan
barisan.

2. Kembali ke langkah biasa
Untuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk samakan
langkah. Setelah langkah sama, komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
Aba-aba: Langkah biasa = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah
kemudian di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa,
hanya langkah pertama dihentakkan.
Pasal 30
GANTI LANGKAH

Aba-aba: Ganti langkah = JALAN
Pelaksanaan:
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah. Sesudah itu ujung kaki kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah pertama tetap sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
Pasal 31
JALAN DI TEMPAT

1. Dari sikap sempurna
Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
Pelaksanaan:
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian diangkat setinggi paha rata-rata (horisontal), ujung kaki menuju bawah dan tempo langkah sesuai dengan tempo langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).
2. Dari langkah biasa
Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah.kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya di mulai dengan kaki kanan/kiriberjalan di tempat, selanjutnya gerakan di tempat.
3. Dari jalan di tempat ke langkah biasa Aba-aba: Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, kemudian ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa.
4. Dari jalan di tempat ke berhenti Aba-aba: Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan.kiri jatuh di tanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan menurut irama langkah biasa mengambil sikap sempurna.


Pasal 32
BERHENTI

Aba-aba: Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Pasal 33
HORMAT KANAN/KIRI

1. Gerakan hormat kanan/kiri
Aba-aba: Hormat kanan/kiri = GERAK
Pelaksanaan:
Gerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan langkah tegap. Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, kemudian
ditambah satu langkah, langkah berikutnya kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat sampai hingga ada aba-aba “Tegak = GERAK”. Penjuru kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara arah. Setelah arah pandangan yang diberi hormat mencapai sudut 45° dari pada pandangan lurus ke depan, maka kepala dan pandangan mata tetap pada arah tersebut hingga dapat aba-aba “Tegak = GERAK”.
Catatan:
Pada saat penghormatan apabila bersenjata/pundak bersenjata, tangan kanan tetap melenggang. Apabila tidak bersenjata, lengan kiri tidak melenggang tangan kanan menyampaikan penghormatan.
2. Gerakan selesai menghormat
Aba-aba: Tegak = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, lengan dilenggangkan (kembali langkah tegap)
Pasal 34
PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE BERJALAN

1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan hadap kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidakdirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki
kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
3. Ke balik kanan maju jalan
Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa.
4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Penjuru depan merubah arah 90° ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah
Tertentu. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru berbelok).
Catatan:
Aba-aba dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN dan tiap-tiap banjar dua kali
belok kanan/kiri maju = JALAN.
Pasal 35
PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERJALAN

1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada
pasal 34 ayat 1.
2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada
pasal 34 ayat 2.
3. Ke balik kanan maju jalan
Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar kekanan sebesar 180°, kaki kiri dihentakkan seperti langkah pertama, selanjutnyaberjalan seperti langkah biasa.
4. Ke belok kanan/kiri maju jalan
Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah arah 90° ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuruberbelok).
Catatan:
a. Aba-aba: dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN
Pelaksanaan:
Seperti tersebut di atas yang selanjutnya setelah dua langkah berjalan
kemudian melakukan gerakan belok kanan/kiri jalan lagi.
b. Aba-aba: tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN.
Pelaksanaan:
Seperti tersebut di atas tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kali
belok kanan/kiri pada tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan.
Perubahan arah kiri 180°. Tujuan gerakan dari catatan a dan b guna
membelokkan pasukan di ruang/lapangan yang sempit.
Pasal 36
PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERHENTI

1. Ke hadap kanan/kiri berhenti
Aba-aba: Hadap kanan/kiri Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri
2. Ke hadap serong kanan/kiri berhenti
Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan
hadap serong kanan/kiri.
3. Ke balik kanan berhenti
Aba-aba: Balik kanan Henti = GERAK
Pelaksanaan:
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,
kemudian ditambahkan satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri
melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar ke kanan sebesar 180°, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).
Pasal 37
PERUBAHAN ARAH PADA WAKTU BERLARI

Perubahan arah pada waktu berjalan yang ditentukan pada pasal 35 dan 36 dapat dilakukan juga oleh pasukan dalam keadaan berlari dengan perbedaan bukan ditambah satu langkah tetapi tiga langkah.
Pasal 38
HALUAN KANAN/KIRI

Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa
merubah bentuk.

1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan di tempat dengan memutar arah secara perlahan hingga merubah sampai sebesar 90°. Bersamaan dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 90°, kemudian berjalan di tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat: “Lurus”, kemudian komandan memberi aba-aba: “Henti = GERAK”, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah ditambahkan satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.

2. Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba “Maju = JALAN”, pasukan maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan langkah biasa.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan “Maju =JALAN” (pasukan tidak berhenti dulu).
3. Berjalan ke berhenti
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti.
4. Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan.
Catatan:
Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.
Pasal 39
MELINTANG KANAN/KIRI

Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dalam arah tetap.

1. Berhenti ke berhenti
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan “Hadap kanan/kiri”, kemudian barisan membuat gerakan “Haluan kiri/kanan” dari berhenti ke berhenti.
2. Berjalan ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukan gerakan seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. Kemudian setelah diberi aba-aba “Maju = JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).
3. Berhenti ke berjalan
Aba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
Pelaksanaan:
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan seperti gerakan melintang
kanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian setelah diberi aba-aba “Maju =
JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”.
Catatan:
Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).



Jumat, 17 Mei 2013

Cerita Teman ( Fikry, Yano, Huda , dan Citra )

Malam gays malam ini cerita tentang teman gw yang lain ini ada empat orang teman yang bisa gw masukan dalam cerita gw dan ....

Ini namanya fikry

Dia ini dalang dari keributan kelas dalam seksi  nyanyi , suara dia itu bisa membawa siswa lain ikut bernyanyi mungkin karena siswa siswi klas gw tidak mau dengar suara fals fikry jadi yang lain ikut nyanyi biar suara fikry tidak kedengaran . kejadian ini terjadi sekitar 2-3 bulan yang lalu saat gw izin penyuluhan dan saat itu pula saat d skolah tante (juta) cerita sma gw kalau fikry nangis karena di ejekin huda juta sama citra . tapi dia ini teman gw ngebully juta kami sama pikiran , dikelas membuat HOAX tentang sifikry suka sama lesta  hahaha bercanda kami mlah dibalasnya dengan senyum yang mencurigakan , sifikry ini anak futsal sampai sampai dia sekarang menjadi anggota lasman itu sporter BaritoPutera . mempunyai pangkat di sekolah sebagai ketua MPK

Kalau ini MERSYANO CHRISTI panggil aja Yano 

Ciri cirinya muka bulat terus kalau ngomong pasti bibirnya ikut bulat seorang gitaris handal saking handalnya dia dikontrak fikry buat ngegitarin fikry konser di kelas (bikin ribut) ini saat sedang berlangsungnya razia rambut panjang buat cowo si yano kena dan d potong rambutnya oleh ibu Yuniar dan hasilnya adalah jeng jing jeng mukanya makin lucu seperti sinchan walaupun mirip sinchan siyano punya pacar namanya Een jadi saat dia sedang apel d klas pacarnya yaitu kelas XI IPA1 kami anak cwo IPA 3 sering jailin dia dengan ngangkat semua barang yang bersangkutan dengan yono kai pindah k kelas IPA1 dan saat lonceng masukan siYano membawa kembali Barang-barangnya kekelas .


Sekarang namanya HUDA FITRIAH bisa dipanggil Huda

Dia lumayan gendut dia ini lucu saat ketawa kira kira kalau ada lomba ketawa dia dan kuntilanak lah yang masuk final dan huda yang menjadi juara saking ngerinya dia ketawa tuh dari kelas IPA1 aj kedengaran , dia aneh banget pagi pagi kalau sudah bedmoood pasti keluar deh kata kata dari surga rapi kalau sudah moog lagi dia baik ko .

                ini namanya Citra Erglonia Soleha panggil aja Citra

dia ini ketua osis di skolah gw aku dan dia teman sekelas dan satu organisasi osis juga . dia ini bocah kenapa aku bilang gitu karna dia baru berumur 15 tahunan bisa dia baik hati asik dan cantik (gw terpaksa nulis biar diteraktir makan d kantin nanti :) saling imutnya dia , dia mirip banget sama nyokap dia . gw sukaa liat muka ibunya dari pada liat muka citra , sampai sampai dia cerita sama nyokap dia kalau gw suka liat nyokapnya . terus dia ini npelindung si juta setiap gw bully jutaa pasti yang teriak dia ini namanya sahabat sejati bro kemarin juta pingsan hbis main basket sicitra nangis ,bocah bocah dan dia ini so cantik weee


Rabu, 08 Mei 2013

Cerita tentang NANDA , SANI , JUTA , PUPUT

Hai gays ak mau cerita tentang teman - teman gw boleh kan

yang pertama ada Suharnanda dulu yang lucu dan sampai sekarang kalau inggat itu pasti bikin ketawa . Dulu lagi waktu SMP sekolah kami kedatangan murid baru pindahan dan waktu itu si Nanda dan Egi entah mereka kurang kerjaan ataukah iseng mereka berlomba siapa yang bisa mendapatkan murid baru itu . sekian hari mereka bersaing dan hari itu Nanda yang menang karna dia tau namanya yaitu (anggita) dan hari berikutnya nanda lagi yang menang atas keberhasilan dia mendapatkan no si cwe , terus nanda memastikan kemenangannya karna nanda menjadikan dia pacar , tak berselang lama cinta taruhan itu pun berhenti d minggu - minggu pertama dikaranekan TARUHAN CINTA . beberapa bulan kemudian entah kepala nanda kebentur atau kenapa dia menjadi emang suka dengan dia dan sinanda selalu cerita sma gw ini itu tentang si anggita , gw itu pendengar yang setia jadi dari awal ceritqa itu gw tau samapai yang belum dia ceritakan juga saya sudah tau , sekian lama dia memendam perasaanya dia akhirnya mengundurkan diri untuk maju mendapatkannya untuk keduakalinya dan ada alasan- alasan yang tidak bisa d jelaskan .
Dia yang memakai baju hijau

teman gw yg satu ini namanya Sani dia ini ustadnya IPA 3 dia ini teman saya yang suka nemenin saya liat guru yang cantik - cantik karna dia juga suka liat guru yang cantik cantik dia ini suka main pingpong tau tenes meja , kami pernah menemukan keanehan d sekitar kami yg lebih dari 2 kali dalam satu hari pernah lagi d jlan mau di tabrak cwe terus cwenya terkejut saking terkejutnya dia ngerem motor menggunakan kaki yang d seret , terus waktu d jlan raya kami sedang ngebut d jalur yang beber ternyata ada orang yang melawan arah jalan saya dengan kecepatan tinggi seberapa kecepatan kami sipengemudi yang melawan arah itu tetap mengikuti kecepatan motor kami , kami liat pencurian bahan bakar di depan kami lah kami malah bengong , yang anehnya lagi sisani ini pernah mau k kamar mandi mau ngambil anduk ternyata dia ngambil kunci motor terus barus sadar saat mau masuk kamar mandi . hahaha .
ini dia si pecinta biru
nah ini namanya juta gw memanggilnya tante .


dia ini orangnya asik rame tapi dia adalah korban bully d kelas IPA3 dulu saat kartu ak XL kmi sering sms'n dan dia sering curhat tentang orang yang dia suka . tapi cinta dia sering penuh dengan cobaan karna kebanyakan yang dia ceritakan tentang cerita d film film cinta segitiga , entah dia yang ikut ikutan atau sahabatnya yang ikut ikutan suka sama satu cowo yang dtaksir . dia pernah minta tolong sma gw kalau dia suka sam si D anak IPA 1 entah kenapa setealh beberapa hari perasaannya berubah dan tak cerita sama gw . dan yang sekarang gw belum tau kepastiannya karna kami jarang komunikasi lagi dia sekarang dekat sama reda gw nda tau perasan dia sekarang karna dia bentar bentar bilang engga bentar bentar bilang suka . semangat ya tante .





yang ini adalah sahabat pacar saya namanya puput agw paling suka panggil dia ambing karna sapinya pacar gw ini orangnya putih kecil dan pk kacamata itulah ciri- ciri dari ambing .
ambing ini bisa d bilang obat nyamuknya kami karna setiap kami pacaran pasti ada ambing , lucu liat wajah ambing nangis hbis nonton film yes or no 2 hahaha entah gara - gara terharu atau dia nangis gara - gara engga ngerti ceritanya hahaha waktu kerumah nemenin gw jaga april ade gw dia ngajak syifa belanja untuk bawain april makanan , ternyata dia membawakan makanan seperti orang yang mau k puncak mereka bawa makanan sekantongan kresek merah yang besar itu lah ambing , dia ini penting dalam hubungan gw sama syifa karna dia adalah penengah dari kami saat kami sedang perang hahaha .
Maaf kalau wajahnya jelek , ini adalah wajah abstraknya .

malam ini cukup empat orang ini dulu karna mata sudah redup . good night gays :)