Tak terasa mentari mulai tersenyum menyambut hari yang baru
dan tak terasa pula begitu lama diriku tak pernah tersapa olehmu , dengan pagi
yang sama tetang kamu yang terus berjalaan menjauh tanpa berbalik .
kau tau nona pagi ini adalah pagi dimna aku dibangukan oleh
bidadari tak bersayap . aku tau itu tak nyata dan aku juga tau itu hanya mimpi
tapi inilah mimpi yang sempurna ,
hanya disinilah aku bisa memegang tangan dan memelukmu berharap aku tidur
selamanya dengan mimpi seindah itu
Sendiri berdiri dikota tua dengan ribuan teman baru serta
dengan godaan yang tak pernah padam oleh waktu seakan menjelasakan bahwa
disini diriku bahagia, setidaknya seperti itu dan kuharap selamanya
tetap seperti itu . tak sering aku mengambil pilihan untuk sendiri dan tak
sering pula aku bersenang senang dengan melupakan aturan dan etika saat air
mata tak ada artinya lagi
“Tidak
selamanya sepi itu menyakitkan
Tidak
selamanya kesakitan itu melukai dan
Tidak
selamanya air mata itu menandakan penderitaan”
Aku yakin dibalik semua itu akan ada keindahan serta kebahagian
yang akan menghampiriku saat aku jatuh walau itu sedikit merepotkanku nanti .
Teman dan sahabatku sering memberiku semangat dan tak sering
juga mereka mengolokku saat air asin ini
kembali turun menyentuh bibirku disaat ku kenang sebuah kisah masa lalu. aku
masih bingung kenapa semua orang menanggap menangis itu tabu untuk
diberitahukan dan diungkapkan ? bukankah itu adalah cara mata menyampaiakan apa
yang dirasakan saat hati tak sanggup lagi berkata ?
Hujan yang turun dengan derasnya tak pernah tau dia membasahi
siapa , tapi air mata tau dia jatuh untuk siapa .
Ingatkah kau saat ku goda dirimu dengan bertanya
“kau tau
tidak seberapa banyak tetes hujan dalam
satu detik ? kau tidak tau dan bertanya padaku seberapa banyak ? dan ku jawab
sebanyak cintaku padamu”
Sekarang yang aku tau cintamu seperti butiran hujan yang tak
terhitung banyaknya tapi hilang tak berbekas dihamparan tanah , terkadang suara
detik jam dan suara rintik hujan diatap mengundangku untuk ketepi jendela yang
berujung pada lamunan akan manisnya kenangan masa lalu . hanya dengan beberapa
tetes hujan dapat membuat hatiku bercerita kepada seluruh badan ini tentang
dirimu dimasa lalu yang telah pergi meninggalkanku
Apa kabarmu nona ?
Seperti istilah matematia yaitu Berbanding lurus berharap
keadaan kau berbeda denganku, dan berbandirng lurus degan merindukan pertanyaan
pertanyaan yang tak berbobot
Banyak yang bilang aku gila karna aku memilih untuk buta dari
pada melihatmu bersamanya , tapi ternyata itu saja kurang sekarang aku mencoba untuk
tuli setelah kudengar kau sedang bersama seseorang yang lebih mapan lebih
tampan dan lebih dermawan mungkin lebih setia
Kau pergi bersamanya disana dan membiarkan diriku membusuk
dengan keterpurukanku seakan aku seperti
piano tua yang tak lagi bernada... hampa tanpa bersuara . karna bagimu aku
hanya sebuah pena yang telah kehabisan tinta yang takkan mampu untuk menemanimu
menulis cerita cinta
Aku berfikir bahwa kita mungkin tak disatukan didunia busuk
ini tapi kau harus tau aku tidak bisa menghilangkan rasa ini tapi kau tak perlu
kawatirkan aku karna aku tetap bertahan disini dengan pendirianku ,agar kau
menegerti arti ketulusan ... pergilah!
Tapi ingat
aku adalah rumah saat kau ingin kembali pulang .
Dibingungkan dengan perasaan terburukku , ketika aku tidak
tau apakah aku harus menunggu atau menyerah dan apakah dari hari ini harus aku
coba lupakan semua yang telah berlalu dan belajar dengan mata serta telingku
sendiri yang mungkin menjadi awal jalan yang baru .
Seberapa jauh aku pergi dan seberapa jauh aku melangkah , hatiku akan selalu berada ditempat yang
sama!! Lain waktu cobalah untuk tidak
menghancurkan hatiku , karna manusia hanya memiliki satu hati ,cobalah
hancurkan tulang tulangku karna aku memiliki 250+ tulang .
Perlahan lahan kau pun menjadi deretan angka
Yang tak lagi bisa diterka
Saat kau melihat daun yang jatuh dari dahannya
Ingatlah itu rinduku yang telah mati dan akan tumbuh lagi
Daun hanya jatuh di saat dilanda kekeringan. TEMUKAN MUSIM SEMI MU
BalasHapus